Cari Blog Ini

Selasa, 15 Februari 2011

tapsir surat alFill

• Surah Al-Fil adalah surat ke-105 dalam Al-Qur’an dan terdiri atas 5 ayat.
• Surat ini tergolong pada surat Makkiyah.
• Nama Al Fiil sendiri berarti Gajah yang diambil dari ayat pertama dariKandungan surat ini adalah kisah gagalnya usaha penghancuran Ka’bah oleh Abrahah (raja yaman) dan 60.000 tentaranya, dalam tentara tersebut termasuk diantaranya 13 gajah (atau 9 dalam versi lain). Tahun terjadinya peristiwa ini juga dicatat dalam sejarah Islam sebagai tahun Gajah.
• Kisah pasukan gajah ini amat masyhur dan pada tahun itulah Rasulullah SAW dilahirkan. Maka peristiwa itu termasuk tanda-tanda munculnya dakwah dan kerasulannya.
• Kandungan surat ini adalah kisah gagalnya usaha penghancuran Ka’bah oleh Abrahah (raja yaman) dan 60.000 tentaranya, dalam tentara tersebut termasuk diantaranya 13 gajah (atau 9 dalam versi lain). Tahun terjadinya peristiwa ini juga dicatat dalam sejarah Islam sebagai tahun Gajah.
• Kisah pasukan gajah ini amat masyhur dan pada tahun itulah Rasulullah SAW dilahirkan. Maka peristiwa itu termasuk tanda-tanda munculnya dakwah dan kerasulannya.
• Kandungan surat ini adalah kisah gagalnya usaha penghancuran Ka’bah oleh Abrahah (raja yaman) dan 60.000 tentaranya, dalam tentara tersebut termasuk diantaranya 13 gajah (atau 9 dalam versi lain). Tahun terjadinya peristiwa ini juga dicatat dalam sejarah Islam sebagai tahun Gajah.
• Kisah pasukan gajah ini amat masyhur dan pada tahun itulah Rasulullah SAW dilahirkan. Maka peristiwa itu termasuk tanda-tanda munculnya dakwah dan kerasulannya.
• Burung-burung itu membawa batu panas dari tanah liat dan melemparkannya kepada mereka, mengejar mereka yang jauh dan yang dekat, hingga semuanya binasa. Mereka menjadi seperti sisa tanaman yang dimakan oleh binatang, kemudian dilempar ke tanah dan diinjak-injak.
Allah SWT telah melindungi masyarakat Mekkah dari maksud jahat mereka dan membalikkan tipu daya mereka kepada diri mereka sendiri
• Ia adalah raja Abrahah bin Al Asyram yang berdomisili di Yaman di bawah kekuasaan Kristen Romawi.
Kedengkiannya akan ramainya Ka'bah oleh para peziarah membuat ia ingin menghancurkan Ka'bah. Kedengkiannya timbul karena setelah ia membangun gereja yang megah tidak ada yang menghiraukannya untuk menziarahi gereja tersebut. Dengan pasukan gajahnya yang hebat, Abrahah menuju Ka'bah dengan satu tujuan: Menghancurkan Ka'bah hingga rata dengan tanah.
• Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Abrahah, seorang Negro, sebagaimana yang diperlihatkan oleh Allah kepada nabi Muhammad, tubuhnya tinggi dan agak bongkok, matanya mbendil, rambutnya keriting dan kulitnya hitam. Dialah yang bercita-cita ingin memindahkan Ka’bah ke Yaman, supaya orang berhaji pindah ke Yaman di kota San’a, yang sampai sekarang bangunan Ka’bah buatan Abrahah ini masih ada, tapi sudah nampak seperti kurang terurus lagi dan jadi tempat pembuangan sampah orang-orang Yaman.
• Hubungan surat Al-Fiil dengan surat sebelumnya: Dalam surat Al-Humazah bahwa harta tidak berguna sedikitpun untuk menghadapi kekuasaan Allah SWT, sedang surat ini (Al-Fiil ) menerangkan bahwa tentara gajah dengan segala macam perlengkapan perangnya tidak dapat menghadapi kekuasaan Allah.
Hubungan Surat Al-Fiil dengan surat sesudahnya: Dalam surat ini Allah SWT menjelaskan kehancuran pasukan bergajah yang hendak merobohkan Ka’bah, sedang dalam surat Quraisy Allah SWT memerintahkan kepada penduduk Mekkah untuk menyembah Allah pemilik Ka’bah itu
Surat ini turun oleh karena ingin memberikan kilas balik peristiwa yang harus diketahui oleh bangsa Arab akan karunia dan anugerah Allah; adanya seorang panglima perang yang berkuasa di Yaman ingin
• menguasai Ka'bah dan menghancurkannya, dengan maksud melarang orang-orang Arab mengerjakan haji ke Ka'bah. Bergeraklah bala tentaranya menuju Ka'bah disertai beberapa ekor gajah untuk
Pada hari kedua tersebarlah wabah cacar yang paling hebat di kalangan tentara gajah itu. `Ikrimah berkata: "Ini adalah kali pertama timbul wabah cacar dan tampak di negara Arab. Wabah tersebut sangat hebatnya menyebabkan daging mereka berjatuhan berkeping-keping, yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Melihat kejadian itu timbullah ketakutan di kalangan bala tentara gajah lalu mereka melarikan diri, sedangkan panglima mereka sambil lari dagingnya berjatuhan dan menemui ajalnya di kota San'a.
Dalam surah ini pula Allah menjelaskan apa yang terjadi terhadap tentara gajah dalam bentuk pertanyaan, yaitu "Tidakkah engkau mengetahui keadaan yang sangat aneh dan peristiwa yang sangat dahsyat yang membuktikan kekuasaan Allah, ilmu dan hikmah-Nya yang tinggi terhadap tentara gajah yang ingin menghancurkan Ka'bah?".
memperhebat dan menakut-nakutkan. Ketika iring-iringan angkatan perang tersebut tiba di suatu tempat bernama "Mugammas" (suatu tempat yang berdekatan dengan Mekkah) mereka beristirahat di sana. Panglima perang mengirim utusannya kepada penduduk Mekkah untuk menyampaikan maksudnya, yaitu bukan untuk memerangi penduduk tetapi untuk menghancurkan Ka'bah. Penduduk Mekkah menjadi ketakutan dan lari ke gunung-gunung di sekeliling Ka'bah untuk melihat dari jauh apa أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ {1} أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فيِ تَضْلِيلٍ {2} وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ {3} تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ {4} فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ {5}
" Apakah tidak kamu perhatikan, bagaimana Allah Swt bertindak atas tentara gajah, bukankah Allah telah menjadikan tipu daya mereka itu sia sia belaka. Dan Allah telah mengirim atas mereka itu burung burung kecil Ababil yang berbondong - bondong, dan burung burung itu melempari mereka dengan batu batu kecil yang terbakar dari neraka sijjiin. Dan Allah menjadikan mereka itu seperti daun kayu yang dimamah (dimakan) ulat "
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ {1}
" Apakah tidak kamu perhatikan, bagaimana Allah Swt bertindak atas tentara gajah
• Dalam ayat ini Allah menegaskan akan peristiwa yang harus diingat oleh setiap insan terutama bangsa Arab dan penduduk Mekkah akan karunia-Nya.
• Diawalinya ayat dengan ungkapan “Alam tara” menjelaskan perintah dalam bentuk tanya “untuk melihat, memandang, memperhatikan” peristiwa yang terjadi disekitarnya.
• Dan disebutkannya “Rabbuka” menjelaskan akan sifat Allah yang Maha pencipta, Maha Memiliki dan Maha mengatur.
• Disebutkan dengan sifat tersebut, karena bangsa Arab saat itu telah menyimpang dari ajaran nabi Ibarahim, mereka hanya mengakui Rabb sebagai Pencipta, Pemilik dan Pengatur, namun tidak mau memahami akan Ilah, sebagai tempat menyembah dan bersimpuh.
• Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kepada Rasul-Nya dan pengikutnya dengan suatu peristiwa yang menunjukkan betapa besarnya kekuasaan Allah yaitu dengan peristiwa penyerbuan tentara gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah dari Habasyah untuk menundukkan penduduk Mekkah dan meruntuhkan Ka'bah. Tetapi Allah membinasakan mereka sebelum tercapai maksud mereka, melaksanakan rencana mereka yang jahat itu.
• Peristiwa Gajah adalah suatu peristiwa yang paling terkenal di kalangan bangsa Arab, sehingga peristiwa ini mereka jadikan patokan tanggal bagi peristiwa-peristiwa lainnya.
• Ketika pasukan ini sampai di Muzdalifah, kira kira 8 km dari Mekkah, datanglah pasukan burung ababil membawa batu di kakinya dan melempari pasukan Gajah tersebut sehingga siapa saja yang terkena batu itu, tubuhnya langsung hancur berlobang seperti daun yang dimamah oleh ulat sebagaimana diceritakan oleh Alqur’an dalam surat Al Fiil yang berarti "Pasukan Gajah". Dan beberapa bulan setelah kejadian tersebut, dalam bulan Rabiul Awwal, Rasulullah Muhammad saw lahir.
• أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فيِ تَضْلِيلٍ {2}
• Bukankah Allah telah menjadikan tipu daya mereka itu sia sia belaka.
• Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Ia telah menggagalkan tipu muslihat mereka yang hendak menghancurkan Ka'bah.
• Inipun Allah ungkapkan dalam bentuk tanya, guna menjelaskan bahwa tidak ada yang mampu melakukan penggagalan terhadap suatu tipu daya dan muslihat kecuali Allah belaka.
• وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ {3}
• Dan Allah telah mengirim atas mereka itu burung burung kecil Ababil yang berbondong-bondong
• Dalam ayat ini dan ayat-ayat selanjutnya Allah mengungkapkan cara menggagalkan tipu daya mereka, yaitu dengan tiga cara:
• Pertama adalah dengan cara mengirinmkan pasukan burung kecil bernama Ababil, seperti yang termaktub pada ayat ini.
• تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ {4}
• Dan burung burung itu melempari mereka dengan batu batu kecil yang terbakar dari neraka sijjiin
• Kedua adalah Allah mengirimkan melalui pasukan burung ababil yang berbondong-bondong batu-batu yang berasal dari tanah panas yang dilempar menimpa mereka.
• فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ {5}
• Dan Allah menjadikan mereka itu seperti daun kayu yang dimamah (dimakan) ulat "
• Dan melalui batu panas tersebut menjadikan mereka hancur lebur dan daging mereka beterbangan ke mana-mana.
1. Kebenaran Al-Qur’an
• Kita tahu semua bahwa begitu banyak serangan terhadap Nabi Muhammad akan kebenaran Al Qur'an. Ada yang mengatakan bahwa ia produk inspirasi Nabi dan ada yang mengatakan Al Qur'an adalah sebuah karya master piecenya Nabi. Ini semua tentu pepesan kosong semata. Lontaran-lontaran ngawur ini telah terbantahkan oleh sejarah, salah satunya kisah tentara gajahnya Abrahah.
2. Sterilnya kota Mekkah dari penjajahan
• Tanah Mekkah merupakan tanah yang tidak tersentuh oleh kekuasaan Romawi yang telah terbentang luas di jazirah Arab. Begitu luasnya kekuasan Romawi tapi terlewatkan satu daerah padang pasir yang kelak menjadi sentral peribadatan terbesar di dunia, Mekkah.
Dari sterilnya Mekkah akan penjajahan bangsa lain membuat masyarakatnya tetap berpola kebudayaan Arab yang kental dan bahasa Arab yang masih asli.
• 3. Mekkah adalah milik Allah semata dan dialah pula yang akan melindunginya.
• Di jaman Abdul Mutholib ini datang tentara gajah dari Yaman, yang dipimpin oleh Abrahah yang bercita-cita ingin memindahkan Ka’bah ke Yaman, supaya orang berhaji pindah ke Yaman di kota San’a. Dan ketika melihat pasukan ini, Abdul Mutholib berkata kepada kaumnya untuk menyingkir dari Mekkah dan menyerahkan Ka’bah sepenuhnya kepada sang pemilik Ka’bah, yaitu Allah SWT.