Cari Blog Ini

Jumat, 24 Desember 2010

perang bani mushthaliq atau perang muraisi

Bagian I
Perang ini terjadi pada bulan sya’ban 6H menurut pendapa yg lebih benar
Latar belakang peperangan ini adalah tersiarnya rencana pemimpin bani mushthaliq ,Al-Harits bin abu dhirar menghimpun kaumnya untuk menyerang kaumuslimin. Maka rasululah saw mengutus Buraidah bin alhusaib al-Aslami untuk mengecek kebenarannya .dan setelah mengetahui kebenaranya secara langsung dari pemimpin mereka ,maka Rasulullah menghimpun pasukannya dan berangkat tepatnya dua hari sebelum habisnya bulan Sya’ban.dan ada golonga kaum munafik yang ikut serta yang sebelumya belum pernah ikut dalam peperangan.urusan madinah di serahkan kepada Zaid bin haritsah.
Al-Harits bin Abu dhirar juga mengirim mata-mata untuk mendeteksi gerakan kaumuslimin namun mata-mata itu tertangkap kaumuslimin lalu di bunuh.saat al harist bin abu dhirar mengetahui kedatangan Rasulallah saw dan pasukannya serta terbunuhnya mata-mata yang mereka utus maka mereka melarikan diri,beberapa kabilah yang sebelumnya ikut bergabung bersama al harits akhirnya melepaskan diri.rasulullah saw tiba di muraisi di mata air milik mereka di qudaid. Orang-orang muslim siap berperang,Rasulullah saw membariskan pasukan.bendera muhajirin diserahkan kepada Abu bakar dan bendera anshor di pegang Sa’ad bin ubadah
seberapa lama mereka saling melepaskan anak panah kemudia rasulullah saw memerintahkan serangan Tak secara serentak ternyata cara ini sangat efektif dan kaumusliminpun dapat menundukan kaum musyrik.yang terbunuh dari kaumuslimin hanya satu dan itu pun terbunuh karan ketidak sengajaan yang di lakukan kaum anshor yang di kiranya termasuk kaum musyrik.cukup banyak dari musuh yang tewas dan anak-anak serta wanita di tawan.
Diantara tawanan ada Juwariyah binti Alharits pemimpin mereka dalam pembagian rampasan Juwariyah menjadi bagian tsabit bi qais Tsabit ingin melepaskannya dengan tebusan maka rasulullam menebusnya dan menikahinya. Karna perkawinan ini orang muslim mebebaskan seratus orang dari keluarga bani musthaliq yang telah masuk islam.orang-orang muslim berkata ‘’mereka adalah besan rasulullah saw.
IBRAH
1.kaumuslimin harus selalu waspada dengan berbagai ancaman dari orang-orang yang berniat untuk menghancurkan eksistensi dakwah islam baik ancaman dari dalam ataupun dari luar
2.pendeteksian dini dengan cara mengirim mata-mata menunjukan Amniyah dalam pergerakan dakwah adalah suatu keharusan demi menyelamatkan dakwah islam dan eksistensi pergerakan
3.untuk tidak membunuh anak-anak dam wanita menunjukan bahwa islam menjunjung tinggi etika dalam peperangan tidak membabi buta dalam melakukan sebuah serangan terhadap musuh. Sehinnga denga etika ini mampuh memberikan citra islam yang baik dan menjadi salah satu penarik manusia untuk masuk islam

Selasa, 21 Desember 2010

cara dapat duit lewat aplikasi payperpost di facebook

Aplikasi ini merupakan program paid posting yang memperbolehkan kita memasang link banner referral situs PayPerPost.com dalam profil Facebook kita. Jika ada orang yang mendaftar PayPerPost melalui link Anda, maka Anda akan mendapat penghasilan $15 setiap pendaftar. enak bukan? Kalo ada 1000 pendaftar tinggal kalikan saja. Sebelum Anda mendaftar di aplikasi ini, ada baiknya Anda memiliki Account Paypal karena komisi akan dibayarkan melalui rekening PayPal. Berikut cara menggunakan aplikasi PayPerPost in:

* Buka halaman Facebook Anda
* Klik tombol Aplikasi di sudut kiri bawah
* Klik link Jelajahi Aplikasi Lain
* Ketikkan kata payperpost di kotak pencarian lalu tekan enter
* Anda akan melihat aplikasi PayPerPost, klik aplikasi tersebut
* Akan terbuka halaman baru, klik Ke Aplikasi
* Selanjutnya muncul jendela izin akses, klik Izinkan
* Kemudian Anda akan dibawa ke halaman login aplikasi PayPerPost
* Kalau Anda sudah pernah mendaftar di situs PayPerPost.com dan mempunyai akun, silahkan masukan username dan pasword akun PayPerPost Anda lalu klik Link, jika belum punya, isi formulir di halaman tersebut, lalu klik Blogger
* Bila berhasil, Anda bisa langsung mengundang teman Anda untuk bergabung di PayPerPost dengan meng-klik link Invite Friends

coba aja mudah-mudahan bermanfaat

SATUAN PERANG DIBAWAH KOMANDO MUHAMMAD BIN MASLAMAH

Ini merupakan pasukan pertama yg di kirim setelah perang ahzab dan bani Kainuka jumlagnya ada 30 orang yang menunggang kendaraan.pasukan ini bergerak menuju kea rah al Quratha di bilangan Dariyah di najd.jarak antara Dhariyah dan madinah bisa di tempuselama tujuh hari.mereka pergi selama sepluh hari dantiba di perkampunga bani Bakr.saat pasukan kaumuslimin menyerang mereka pun melarikan diri.sehingga kaumuslimin mendapatkan rampasan perang berupa binatang ternak ang cukup banyak. Mereka pun tiba di Madinah dengan menawan tsumamah bin Utsal Al hanafy pemimpin bani Hanifah. Setiba di Madinah mereka mengikatnya di salah satu tiang mesjid.
Rasullulah saw menemuinya dan bertanya ‘’Bagai mana kabarmu wahai tsumamah? Tsmamah menjawab’’aku baik-baik wahai muhaammad’’ lalu dia berkatajika engkau mau membunuh,berarti engkau membunuh orang yang masih mempunyai darah. Jika enkau member makan ,berarti engkau membri makan orang yang bersyuur .jika engkau menghendaki harta benda, sebutkan saja, niscaya engkau akan mendapatkannya menurut keinginanmu.namun beliau membiarkannya, saatmelewatinya yang ke dua kali Tsumamah berkata seperti diatas dan Riasullulah pun berbuat serupa. Pada ketiga kalinya dan setelah berkata seperti itu pula, maka beliau bersabda ‘’lepaskanlah Tsumammah!’’
Setelah di lepaskan Tumamah pergi kesebuah kebun kurma tak jauh dari mesjid lalu mandi dan kembali lagi untuk masuk islam. Dia berkata’’Demi Allah ,sebelim ini tidak ada wajah yang aku benci di muka bumi ini selain wajah mu. Kini wajah yang aku cintai adalah wajahmu. Demi Allah sebelum ini tidak ada agama yang aku benci selain agamamu. Kini agama yang paling aku cintai adalah agamamu.aku ingin naik kuda milik engkau karna aku ingin melaksanakan umrah.
Beliau memperkenankannya dan menyuruhnya untuk umrah .setibanya di mekkah ,oang-orang Quraisy bertanya’’apakah engkau telah keluar dari agamamuwahai tsumamah?’’.Tidak demi Allah.tapi aku telah memasrahkan diri bersama Muhammad saw. Demi Allah,meski sebiji gandumpun kalian tidak boleh membawanya dari Yamamah kecuali atas perkenan Rasulluah saw.
Yamamah adalah tanah subur sekaligus sebagai pemasok bahan makanan bagi mekkah.setelah tsumamah pulang kampung,biji-biji gandum dari yamamah benar-benar tidak boleh di bawa ke mekkah hingga kaum quraisy kelaparan karna kekurangan pasokan.maka dengan sangat terpaksa qaum Quraisy menulis surat memohon kepada rasullah supaya member ijin pengiriman bahan makanan dan Rasulluh pun meng ijinkanya.
IBRAH
1.Dalam islam orang yang sudah tidak berdaya tidak boleh di aniyaya seperti yang di alami tsumamah tetapi boleh menjadi tahanann dan memberikan haq-haqnya kecuali penjahat perang
2.perlakuan manusiawi terhadap tahan adalah salah satu akhlak dan adab dalam peperangan yang di junjung tinggi dalam islam dan bisa menjadi salah satu pintu hidayah bagi musuh islam
3.penghormatan terhadap jiwa manusia lebih di utamakan walaupun terhadap musuh dan tidak membiarkan kelaparan.

Minggu, 19 Desember 2010

Perang bani Lahyan

Bani lahyan adalah yang pernah menghianati sepuluh sahabat yang hendak memberikan pengajaran tentang islam karna adanya permintaan dari beberapa orang kaum Adhal dan kaum Qarah yang sebenarnya kedua hanya ingin memprdaya kaumuslimin dan bani lahyanlah yang membantu pembantaian terhadap kaumuslimin tadi.
Karna tempat mereka yang masuk wilayah hijaz dan berbatasan dengan mekkah maka nabi saw pada awalnya tidak berniat memasuki wilayah itu karna posisi bani lahyan yg berdekatan denga musuh terbesar yaitu kaum quraisi dan beberapa Kabilah arab lainya.tapi setelah mental dan semangat musuh merosot maka sudah waktunya beliau untuk melancarkan balasan kepada bani Lahyan
wakilkan kepada Ibnu ummi maktum.beliau membuat kamuflase,seakan –akan kepergian kali ini Pada bulan Rabi’ul-Awwal atau Jumadal-ula 6 H rasullulah pergi bersama dua ratus sahabat.madinah di hendak menuju syam,agar mereka lengah.prjalanan dipercepat hingga di Guran suatu lembah antara Amaj dan Usfan.di situlah dulu para sahabat di bunuh.hati rasullulah terenyuh dengan nasib para sahabat dan beliaupun mendoakan mereka.
Bani lahyan yang mendengar kedatangan pasukan kaumuslimin langsung melarikan diri ke puncak –puncak gunung.tak seorangpun di antara mereka yang terpegang. Beliau menetap di sana selama dua hari. Selama itu beliau memerintahkan untuk melakukan pengejaran namun hasilnya nihil. Lalu beliau memerintahkan 10 sahabat penunggang kuda untuk prig ke Kura Algamin untuk mencari informasi keadan kaum qurais.setelah itu beliau bersama kaumuslimin pulang ke Madinah. Kepergian beliau ini selama 14 hari
IBRAH
1.kita sebagai kaumuslimin harus senantiasa waspada terhadap ajakan musuh kita walupun kelihatanya untuk kebaikan bisa saja malah mereka sedang membuat perangkap untuk membinasakan kita
2.Selalu memperhitungkan keadan,kemampuan dan kekuatan serta aspek lainnya sebelum melakukan sesuatu supaya target bisa tercapai.
3.walaupun semua strategi sudah di terapkan kemungkinan target tidak tercapai adalah sebuah hal biasa tetapi mengoptimalkan segala kekuatan adalah sebuah keharusan dan hasilnya diserahkan kepada Allah swt
4.spionase dalam debuah pergerakan adalah salah satu penunjang berhasilnya sebuah tindakan

Jumat, 17 Desember 2010

manuver2 militer setelah perang bani quraizah

Tebunuhnya Sallam bin Abul-Huqaiq
Sallam bin abul-huqaiq bisa juga di panggil abu rafi adalah salah seorang penjahat perang,karna dialah salah seorang pemuka yahudi yang menghasut kaum kurais serta kabilah-kabilah lain untuk menyerang kaumuslimin yang ada di madinah , serta abu rafi pula ikut serta membiayai peprangan itu dengan harta dan bahan makanan.
Maka kaum khazraj menyampaikan keinginan untuk membunuh abu rafi setelah kaumuslimin menyelasaikan urusannya dengan bani Quraizhah yang berkhinat ketika perang ahzab,kaum khazraj ingin mendapat kehormatan seperti kaum Aus yang sebelumnya telah membunuh salah satu musuh Allah yaitu Ka’b bin Al-Asyraf salah satu pemuka yahudi.
Setelah mendapat ijin serta wasiat rasullulah saw untuk tidak membunuh wanita dan anak-anak maka mereka berangkat menuju khaibar tempat abu Rafi berada beserta bentengnya, Abdullah bin Atik salah satu dari rombongan berkata :kalian duduk saja di sini aku akan pergi mngelabui penjaga pintu ,siapa tahu aku bisa memasuki benteng.’’
Dia mendekati pintu benteng ,lalu memicingkan pakaian layaknya orang yang hendak buang hajat.Saat itu semua orang telah memasuki benteng.penjaga pintu berkata secara berbisik kepadanya, ‘’wahai Abdullah,apabila hendak masuk,masuklah,karna aku hendak menutup pintu ini’’
Abdullsh bin atik menuturkan ‘’lalu akupun masuk benteng dan main kucing-kucingan. Singkat kata Akupun akhirnya bisa masuk kerumah abu rafi dan berhasil membunuhnya walaupun betisku terkoyak maka aku keliar menghampiri teman-temanku setelah kudapatkan kabar tentang kematiannya dari orang yahudi yang akan memberikan kabar kepada pedagang penduduk hijaz.setelah itu aku menghampiri teman-emanku seraya aku katakan’’selamat .Allah telah membunuh abu rafi’’.
Setelah bertemu nabi saw aku kabarkan yang telah terjadi.beliau bersabda’’bentangkan kakimu’’maka aku bentangkan kakiku lalu beliau mengusapnya,hingga tidak lagi kurasakan rasa sakit sama sekali .
Peristiwa ini terjadi pada bulan dzul-qaidah atau dzul-hijjah tahun ke 5 hijriyah
BEBERAPA IBRAH
1.Berlomba-lomba dalam kebaikan .dengan pengajuan yang di ajukan kaum khazraj mendahului kaum yang lain
2.Memberikan sesuatu untuk ejayaan islam dan dakwah.kaum khazraj merasa ingin mendapat kehormatan dengan cara membunuh orang yang merintangi dakwah islam sebagai mana kehormatan yang telah di dapatkan oleh kaum Aus
3. dalam mencpai suatu tujuan harus selalu memiliki target serta strategi untuk mencapainya
4.pengorbanan akan selalu mengiringi sebuah perjuangan

tafsir surat aladiyat ayat 6

إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ
6. Sesungguhnya manusia tidak bersyukur kepada Tuhannya!
Kecenderungan yang paling lazim pada manusia adalah kunud, yang berarti 'tidak ada rasa syukur'. Manusia mengingkari rahmat, kasih sayang, dan nikmat Allah. Itu memang sifatnya karena dalam dirinya ada benih ketidak-bergantungan yang menggemakan sifat Allah, Yang Sama Sekali Tidak Bergantung. Dalam kesombongannya manusia menganggap dirinya independen, suatu pemikiran yang sesat mengenai aspek Ilahiah.

وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ
7. Dan sesungguhnya ia menjadi saksi langsung atas hal itu.
Namun, pada manusia ada sesuatu yang lebih dalam dari rasa tak bersyukur, yakni kesadaran akan kesadaran, dan hal ini menjadikan dia sebagai saksi atas dirinya sendiri dalam situasi tersebut. Manusia sendiri adalah saksi untuk dirinya sendiri ketika dalam keadaan tidak bersyukur. Penyaksian ini tidak bisa terjadi kalau tidak ada sesuatu yang sudah ada dalam dirinya yang bahkan lebih tinggi dari nafs, atau dengan kata lain, kalau nafs yang tinggi tidak menerangi nafs yang rendah. Nafs yang rendah menyangkal, meragukan, bermuka dua, dan berubah warna sesuai dengan keadaan, sedangkan kesadaran yang tinggi menerangi kesadaran yang rendah. Cahaya ilmu pengetahuan sudah ada dalam diri manusia, tapi ia harus membiarkannya memantul dalam mata batinnya, agar ia dapat melihat dengan jelas. Yang dilihat manusia tergantung pada mata yang digunakannya untuk melihat, apakah menggunakan mata nafs yang rendah atau menggunakan mata batinnya yang tinggi.

Ayat 6 dan 7 menegaskan bahwa: Sesungguhnya jenis manusia secara umum, dan lebih-lebih yang durhaka, sangat kikir, dan ingkar terhadap Tuhan yang memelihara dan selalu berbuat baik kepadanya; dan sesungguhnya manusia itu secara pribadi menjadi saksi atau menyadari dirinya bahwa dia memang demikian, yakni kikir dan durhaka. Dia kikir dan durhaka 

وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
8. Dan sesungguhnya ia sangat teguh dalam kecintaannya terhadap harta.
Sifat manusia memang ingin 'terikat' pada hal yang baik—syadid (kokoh, kuat) berasal dari syadda, yang berarti 'mengetatkan, mengikat'. Ia mencintai hal yang dianggapnya baik, walaupun yang kelihatan baik bagi dia saat ini mungkin tidak baik baginya.
karena cintanya kepada al-Khair (harta)*) meluap-luap dan berlebih-lebihan. 

Harta dinamai khair (baik)—oleh ayat di atas—untuk mengisyaratkan bahwa ia harus diperoleh dengan cara yang baik dan digunakan untuk tujuan kebaikan. Ia juga mengisyaratkan bahwa harta benda adalah sesuatu yang baik; semakin banyak ia semakin baik. Yang menjadikan harta tidak baik adalah kecintaan yang berlebihan terhadapnya yang mengantar seseorang bersifat kikir, atau menggunakannya bukan pada tempatnya.

أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ
9. Apakah ia tidak mengetahui, tatkala apa yang ada dalam kubur dibangkitkan
Manusia selalu mencari perlindungan dan kesenangan, dan juga ingin dibiarkan sendiri dengan nilai-nilainya. Ayat ini bertanya kepada kita, 'Apakah manusia tidak menyadari bahwa apa yang tersembunyi dalam hati, apa yang tersembunyi dalam kubur, akhirnya akan keluar?' Akhirnya kita semua akan dikeluarkan dari kubur-kubur kita, dan yang sekarang tersembunyi dalam hati akan diungkapkan dalam kehidupan mendatang. Apa pun yang dikubur atau disembunyikan akhirnya akan terungkap.

وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ
10. Dan apa yang ada dalam dada akan ditampakkan
Hashala berarti 'disamping, jelas'. Apa yang tersembunyi dalam dada akan ditampakkan dan menjadi jelas. Penampakkan ini dapat terjadi sekarang jika kita sungguh-sungguh ingin mengetahui apa yang ada dalam hati kita. Tujuan eksistensi ini adalah mencapai kesatuan, menyatukan yang ada dalam hati kita dengan perbuatan kita, melalui kejelasan dan kesadaran.

Ayat 9 dan 10 melanjutkan kecaman surah ini melalui satu pertanyaan, yaitu: "Maka jika demikian itu halnya manusia yang kikir dan durhaka, apakah dia tidak mengetahui apa yang akan dialaminya apabila dibongkar dengan mudah apa yang ada di dalam kubur dan dilahirkan serta dipisahkan apa yang ada di dalam dada dari kebaikan dan keburukan?"

إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌ
11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itn akan benar-benar mengetahui mereka.
Hari ketika penyatuan atau pembukaan itu terjadi akan menjadi hari kebijakan Tuhan kita. Ketuhanan adalah hal yang menggiring kila kepada tauhid, kepada keesaan. Untuk mendapatkan hikmah dari pengalaman kita dalam kehidupan ini kita harus yakin bahwa apa pun yang ditakdirkan juga akan terungkap dan terang dalam pengetahuan sempurna Tuhan kita.[]

penutup surah ini menegaskan hakikat yang tidak boleh dilupakan oleh siapa pun yaitu: Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sikap dan aktivitas seluruh makhluk. Pengetahuan-Nya itu akan jelas terlihat oleh semua makhluk termasuk mereka yang kikir dan durhaka itu, lebih-lebih pada hari dibongkarnya segala sesuatu di dalam kubur.


Kekikiran adalah sifat buruk yang diakibatkan oleh cinta yang berlebihan terhadap harta.
Kesaksian manusia terhadap kekikirannya dapat terjadi di dunia, pada saat dia disentuh oleh kesadaran tentang buruknya kekikiran, karena penilaian tentang keburukan kekikiran adalah fitrah manusia dan bersifat universal. Namun, yang pasti kesaksian tersebut terjadi setelah kematiannya pada saat dia menyadari bahwa harta yang ditinggalkannya tidak berguna baginya lagi dan kedurhakaan telah mengantarnya kepada siksa.

Mencintai harta adalah naluri manusia sehingga dibenarkan agama. Yang dikecamnya adalah cinta yang meluap-luap terhadap harta, karena itu berpotensi menjadikan seseorang lupa daratan sehingga mengabaikan nilai-nilai agama dan budaya.
Segala yang dirahasiakan akan tebongkar di Hari Kemudian. Itu diilustrasikan seperti keadaan seorang yang membuka lemari ketika mencari sesuatu dengan tergesa-gesa. Keadaan serupa dalam bentuk yang lebih besar dan serius kelak akan terjadi di dalam kubur. Di sana, dibongkar dan dicari segala sesuatu disertai dengan ketergesa-gesaan membongkar serta kegelisahan siapa yang dibongkar isi hatinya untuk ditemukan detak-detik jantungnya serta apa yang terdapat dalam bawah sadarnya.

Referensi
Tafsir Al-Qurtubhi
Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir Al-Azhar

tafsir surat al aadiyat

Surah Al-'Adiyat terdiri atas 11 ayat dan tergolong saurah makkiyah, surat ini berada dalam urutan 100 dari urutan surat dalam Al-Qur’an, dan diturunkan setelah surat Al-’asr.
Nama Al 'Aadiyat diambil dari kata Al 'Aadiyaat yang artinya berlari kencang yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Surat ini menjelaskan tentang qasam yang dilakukan Allah untuk menegaskan pentingnya perkara yang disebutkan (1-7)
Cerita tentang tabiat manusia yang terpedaya oleh dunia dan cinta kepadanya (8)
Motivasi manusia untuk senentiasa berbuat baik sehingga dirinya siap untuk kembali kepada Allah dan menerima balasan yang baik pula.. Bahwa setiap manusia akan dibangkitkan dari kubur dan di kala isi dada mereka ditampakkan (9-11).
Hubungan Surat Al-’Adiyat dengan surat sebelumnya: Bahwa surat ini Allah SWT mencela mereka orang-orang yang telah mencintai kehidupan dunia dan mengabaikan kehidupan akhirat dan tidak mempersiapkan diri mereka untuk kehidupan akhirat itu dengan amal kebajikan sementara surat sebelumnya bercerita tentang balasan atas perbuatan yang baik dan yang buruk.
Hubungan Surat Al-’Adiyat dengan surat setelahnya: Bahwa pada surat ini menerangkan tentang kejadian bahwa manusia akan dibangkit dari kuburnya, sementara pada surat Al-Qari’ah menjelaskan tentang hari kiamat yang merupakan aplikasi dari hari berbangkit.. Sebagaimana pada akhir surat dijelaskan bahwa segala tingkah laku manusia akan diceritakan oleh Allah dan pada surat setelahnya Allah memberikan balasan bagi masing-masing perbuatan tersebut.

وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا
1. Demi [kuda] yang berlari kencang dengan terengah-engah
Al-'Adiyat berasal dari kata kerja 'ada yang berarti 'berlari, berderap, lari cepat-cepat atau berlomba cepat'. Dhabhan berarti 'dengusan, suara terengah-engah atau megap-megap karena berlari terlalu cepat'. Kuda-kuda berlari kencang seolah-olah menyerbu musuh. Hal ini bisa juga berkenaan dengan serbuan kekuatan musuh terhadap kaum muslim atau, kalau tidak, serbuan kekuatan iman. Sebagian orang saleh menganggap ayat ini berkenaan dengan serangan nafs pada saat berada di alam zikir yang tinggi.

Ayat pertama ini menjelaskan akan keistimewaan kuda itu dalam penyerbuan mengejar musuh yang hebat dahsyat itu kelihatanlah bagaimana pentingnya kendaraan atau angkatan berkuda (Cavalerie).
Kuda-kuda itu dipacu dengan penuh semangat oleh yang mengendarainya, sehingga dia berlari kencang sampai mendua, artinya sudah sama derap kedua kaki muka dan kedua kaki belakang, bukan lagi menderap. Sehingga berpadulah semangat yang mengendarai dengan semangat kuda itu sendiri; kedengaran dari sangat kencang dan jauh larinya, nafasnya jadi terengah, namun dia tidak menyatakan payah, bahkan masih mau dihalau lagi.

Pada ayat pertama ini juga mengandung al-qasam (sumpah) Allah pada salah satu makhluknya yaitu seekor kuda.
Di dalam Al-Qur’an ada kata yang mengandung arti sumpah yang disebut Qasam.
Qasam (sumpah) dalam perkataan termasuk salah satu cara memperkuat ungkapan kalimat yang diiringi dengan bukti nyata, sehingga lawan dapat mengakui apa yang semula diingkarinya.
Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur untuk memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa.
Qasam digunakan dalam kalamullah untuk menghilangkan keraguan, melenyapkan kesalahpahaman, membangun argumentasi, menguatkan khabar dan menetapkan hukum dengan cara paling sempurna.

Aqsam adalah bentuk jamak dari qasam yang berarti al-hilf dan al-yamin, yakni sumpah. Shighat asli qasam ialah fi’il atau kata kerja “aqsama” atau “ahlafa” yang di muta’addi (transitif) kan dengan “ba” menjadi muqsam bih (sesuatu yang digunakan untuk bersumpah) kemudian muqsam alaih, yang dinamakan dengan jawab Qasam. Misalnya firman Allah dalam: “Mereka bersumpah dengan nama Allah, dengan sumpah yang sungguh-sungguh, bahwasanya Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati” (An-Nahl:38) 

Ada tiga unsur dalam shighat qasam (sumpah) fi’il yang ditransitifkan dengan “ba” muqsam bih dan muqsam alaih. Oleh karena qasam itu sering dipergunakan dalam percakapan maka ia ringkas, yaitu fi’il qasam dihilangkan dan dicukupkan dengan “ba” kemudian “ba” pun diganti dengan “wawu” pada isim zhahir, seperti: “Demi malam, bila menutupi (cahaya siang),”(Al-Lail:1) Dan diganti dengan “ta” pada lafazh jalalah, misalnya: “Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu,” (Q.S. Al-Anbiya’:57) Namun qasam dengan “ta” ini jarang dipergunakan, sedang yang banyak digunakan ialah “wawu”. 

Qasam dan yamin mempunyai makna yang sama. Qasam didefenisikan sebagai “mengikat jiwa (hati) agar tidak melakukan atau melakukan sesuatu, dengan suatu makna yang dipandang besar, agung, baik secara hakiki maupun secara I’tiqadi, oleh orang yang bersumpah itu, sumpah dinamakan juga dengan yamin (tangan kanan), karena orang Arab ketika sedang bersumpah memegang tangan kanan orang yang diajak bersumpah.

Bahasa Arab mempunyai keistimewaan tersendiri berupa kelembutan ungkapan dan beraneka ragam uslubnya sesuai dengan berbagai tujuannya.
Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur untuk memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa. Al-Qur’an Al-Karim diturunkan untuk seluruh manusia dan manusia mempunyai sikap yang bermacam-macam terhadapnya. Diantaranya ada yang meragukan, ada yang mengingkari dan adapula yang amat memusuhi, karena itu dipakailah Qasam dalam kalamullah guna menghilangkan keraguan, melenyapkan kesalahpahaman, membangun argumentasi, menguatkan khabar dan menetapkan hukum dengan cara paling sempurna. 

Qasam ada yang nampak jelas, tegas dan adakalanya tidak jelas (tersirat) 1) Zhahir, ialah sumpah yang didalamnya disebutkan Fi’il qasam dan muqsam bih dan diantaranya ada yang dihilangkan fi’il qasamnya, sebagaimana pada umumnya, karena dicukupkan dengan huruf berupa “ba”, “wawu” dan “ta”.  Dan ada juga yang didahului “la nafy”, seperti: “Tidak sekali-sekali, aku bersumpah dengan hari kiamat. Dan tidak sekali-kali aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). (Al-Qiyamah: 1-2) 2) Mudhmar, yaitu yang didalamnya tidak dijelaskan fi’il qasam dan tidak pula muqsam bih, tetapi ia ditunjukkan oleh “lam taukid” yang masuk kedalam jawab qasam.

Dengan demikian.. Ayat 1 sampai ayat 5 surat al-adiyat Allah bersumpah untuk meyakinkan manusia tentang hakikat kerugian besar yang pasti akan dialami oleh mereka yang ingkar dan tidak mensyukuri nikmat Allah.
Allah berhak bersumpah dengan apa saja dari salah satu makhluk-Nya, namun manusia tidak boleh bersumpah dengan dengan nama Allah SWT.

فَالْمُورِيَاتِ قَدْحًا
2. Dan yang memercikkan bunga api
Ini gambaran lain tentang serbuan. Sambaran percikan api bisa jadi merupakan rabuk nafs yang mengering ketika percikan 'irfan (pengetahuan langsung) menyalakannya.
Lagi-lagi hal itu menunjukkan daya, kekuatan dan petunjuk. Kita dapat merasakan dalam ayat ini suatu situasi perjuangan dan pertempuran, bentrokan antara dua kekuatan yang berlawanan, konfrontasi antara iman (kepercayaan, keyakinan) dan kufur (penyangkalan realitas).

فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحًا
3. Dan yang menyerang tiba-tiba di waktu pagi
Kata shubh, yang berarti 'fajar, pagi', di sini berarti membuka wilayah musuh, membuka kegelapan dengan cahaya pagi, membuka kegelapan batin kita dengan cahaya Allah.

فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا
4. Lalu menerbangkan debu
Para penyerang—yang menimbulkan percikan-percikan—mengaduk-aduk debu yang sudah ada, karena debu adalah adim (lapisan kerak bumi) yang pertama, yang paling rendah, dan asal penciptaan Adam. Penyucian jiwa mirip dengan peluruhan debu dari tubuh, yakni, transendensi tubuh di dunia ini dan di dunia akan datang.

فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا
5. Lalu kuda-kuda itu menyerbu ke tengah kerumunan musuh
Tiba-tiba para penyerang ini mendapati dirinya di tengah-tengah musuh, di tengah kerumunan. Seseorang bisa tiba-tiba berada di tengah wahm (ilusi)-nya sendiri, bisikan hati dan nafs-nya. Ia bisa tiba-tiba mendapati dirinya berada di tengah kerumunan orang-orang yang dianggapnya kufur. Tiba-tiba dunia subyektifnya runtuh tanpa ada peringatan lebih dahulu.

Dinamisme dari apa yang digambarkan dalam ayat-ayat pertama ini merupakan sesuatu yang dapat kita semua saksikan. Gambaran tersebut melukiskan serangan bersemangat yang memiliki suatu tujuan, suatu misi, di mana unsur-unsur pokok muncul, yakni percikan api dan debu, kemudian pergerakan ke tengah-tengah, dan pelepasan napas yang penghabisan, karena terengah-engah dan sesak napas, yang diakibatkan oleh semangat. Tiba-tiba kita diberikan suatu pandangan kaleidoskopis (yang berubah-ubah dengan cepat) tentang apa yang dapat kita saksikan dari berbagai peristiwa luar di dalam hati kita. Panorama dari berbagai peristiwa dan perbuatan di dunia lahir merupakan cermin dari apa yang berlangsung dalam batin..
Lalu tiba-tiba kita sampai pada alam manusia, sifat dasamya yang dapat dilihat dan tidak dapat dilihat yang dapat kita selidiki, perhatikan, dan renungkan agar kita dapat melampaui apa yang terdekat kepada kita, yakni, di luar kecenderungan-kecenderungan kita yang alamiah dan rendah.

blog petama saya